Pola Pikir Manusia . .

Beberapa abad yang lampau, manusia dituntut untuk mempunyai iman dan kepercayaan yang kuat terhadap suatu keyakinan spiritual agama. Mereka yang di curigai tidak mempunyai iman dan kepercayaan spiritual agama yang kuat, akan dikucilkan oleh masyarakat umum, mereka dianggap sebagai orang sesat dan murtad. Bahkan mereka dapat diajukan kepengadilan sebagai suatu perbuatan jahat yang mengingkari dan menentang kehendak Zat Yang Maha Kuasa.

Kemudian memasuki masa dimana ilmu pengetahuan modern berkembang dengan sangat pesat, para ahli dituntut untuk bekerja lebih giat agar dapat menjelaskan seluruh masalah dengan metode ilmiah dan logika. Perkembangan ilmu pengetahuan modern yang sedemikian pesatnya, sehingga timbul kelompok masyarakat mulai mengambil dasar logika sebagai pandangan hidupnya, menggantikan iman dan kepercayaan.

Perubahan pandangan hidup ini akhirnya menjadi lebih ekstrim. Sehingga sebagian besar masyarakat, mulai menganggap bahwa orang yang mempunyai pandangan hidup dan pikiran yang keluar dari dasar logika dan ilmu pengetahuan adalah orang yang bodoh, kuno, dan tahayul. Demikian pula bagi para umat yang masih menjalankan pembinaan kehidupan spirirual agama dengan berpedoman pada iman dan kepercayaan, akan disebut sebagai orang ortodok yang ketinggalan zaman.

Tetapi sungguh disayangkan, ternyata kerja keras untuk para ahli untuk mengungkapkan segala proses alamiah yang berdasarkan logika dan metode ilmiah, tidak pernah mencapai penyelesaian yang total dan sempurna. Ternyata akhirnya banyak para ahli yang mulai menyadari bahwa semakin banyak yang diketahui, semakin banyak pula yang tidak diketahuinya.

Sebagai contoh: Sebelum ditemukan teropong, para ahli menganggap dirinya hanya tidak mengetahui planet-planet yang tampak dilangit. Tetapi setelah menggunakan teropong, terungkap bahwa lebih banyak lagi planet-planet yang tidak diketahui di jagat raya ini.

Akhirnya sebagian masyarakat mulai jenuh dengan dasar logika dan ilmu pengetahuan dimana semakin banyak yang terungkap semakin banyak lagi yang harus terungkapkan. Mereka kembali mendalami iman dan kepercayaan seperti di masa lampau, karena mereka menyadari akan pencarian yang tanpa batas tidak pernah dapat memuaskan kehidupan rohaninya.

Setiap manusia pasti memiliki pola pikir dan cara pandang tentang segala hal, karena pada setiap manusia dilengkapi dengan akal. Dari permasalahan – permasalahan yang sering dihadapinya akan melahirkan satu padanganan tentang bagaimana cara atau solusi untuk menghadapi permasalahan – permasalahan itu.

Pola pikir itu sendiri dapat timbul dengan sendirinya ketika manusia itu terbentur oleh suatu permasalahan hingga akhirnya ia akan terbentuk karakternya oleh permasalahannya itu sendiri. Karena ketika kita mulai berpikir maka kita sendiri telah dihadapi  oleh suatu masalah yang mungkin permasalahannya terlalu abstrak hingga sulit untuk diungkapkan dengan kata.

Pandangan – pandangan hidup pada dasarnya terbentuk oleh beberapa faktor yang sangat dominan mempengaruhi manusia, antara lain ;

a.  Cita –  cita Cita dan angan merupaka awal dari suatu permasalahan yang akan dihadapi sehingga dapat membentuk karakter berpikir serta pola pikir dan pandangan hidup dari suatu permasalahan yang timbul.

b.  Pengalaman Pengalaman merupakan guru terbaik yang dimiliki oleh setiap orang. Belajar tidak hanya membaca atau mendengar dan menulis saja, Belajar yang baik adalah  memadukan ketiganya menjadi satu kesatuan yaitu melakukan dengan melakukan maka kita akan membaca karakter permasalahan, menganalisi permasalahan serta mencari solusi dari permasalahan yang dihadapai “analisis” seningga dengan melalukan maka kita telah belajar baik disengaja atau tidak.

c.  Pendidikikan Pendidikan merupakan faktor penunjang dari suatu pola pikir cara pandang karena pada dasarnya pendidikan dapat merubah pola pikir dan cara berpikir seeorang. Tentunya akan sangat berbeda cara berpikir dan cara menyelesaikan suatu permasalahan seorang yang mengenyam pendidikan dengan orang yang tidak mengenyam pendidikan. Meski pendidikan tidak dapat sepenuhnya menjadi jaminan pembentukan karakter seseorang tetapi minimal dari pendidikan itulah seseorang dapat menjadi sedikit dewasa dalam segala hal.

d.  Pergaulan Karakter manusia dapat terbentuk oleh pergaulan baik pergaulan dalam akademis “sekolah, kampus atau lembaga lainnya”, ataupun non akademis “keluarga dan masyarakat”. Pergaulan dapat membentuk kepribadian dan pola pikir seseorang.

Keempat faktor tersebut merupakan faktor yang membentuk dan mempengaruhi pola pikir, kedewasaan dan pandangan hidup seseorang karena tidaklah mungkin pandangan hidup serta paradigma beripkir dan kedewasaan seseorang dapat timbul tanpa adanya faktor yang mempengaruhi dan membentuknya, dalam hal ini adalah permasalahan – permasalahan yang dihadapi baik dalam pencapaian suatu tujauan yang berkaitan dengan cita dan angan hingga masalah percintaan.

Perubahan Dasar Pandangan Hidup
(dikutip dari buku "Kisah-Kasih Spiritual -  Wisnu Prakasa")

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mipmapping

game engine

pemuda